Senin, 27 Desember 2010
MAKALAH SOFTSKILL
Penyusun :
Melati Anggraeni 10208794
Novita Nur. R 10208906
3EA02
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkata atas rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penulisan ini kita akan mengulas salah satu perusahaan yang menurut kami mempunyai strategi yang berorientasi pada pelanggan
Pada kesempatan ini pula kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini, terutama kepada :
1. Kepada Bapak M. HERMAWAN yang sudah mau mnerangkan tentang usahanya
2. Teman-teman kelompok yang telah saling membantu menyelesaikan makalah ini dalam memcari referensi dari berbagai sumber
3. Orang tua yang selalu memberikan dorongan moral kepada penulis.
4. Semua teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangatnya.
Sungguh penulis sudah sangat berusaha menyusun makalah ini secermat dan seteliti mungkin, namun sebagai mannusia biasa, pastilah tidak lepas dari kesalahan. Untuk itulah penulis nantikan koreksi dan kritik dari yang membangun dari para pembaca.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat kepada kita semua. Dan makalah ini bermanfaat untuk semua pihak.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaaan ini adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengrajin kain Batik yang dimulai sebagai agen berdasarkan pengrajin batik.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, pasti ada permasalahan yag dibahas. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Jenis-jenis kain apa saja yang di jual ?
2. Aset perusahaan sekarang apa saja ?
3. Siapa saja yang sering menjadi konsumen ?
1.2. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan Masalah yang akan dibahas, maka Tujuan Penulisan adalah agar pembaca bisa mendapatkan informasi menganal usaha ini dan lebih memahami termasuk jenis apa usaha tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Profil bisnis mahkota cell
Perusahaan ini didirikan pada Januari 1990 Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengrajin kain batik.
Dimulai sebagai agen berdasarkan ke pengrajin kain batik dan jenis kain lainnya. Dengan awal modal yang dimiliki oleh Bapak M. HERMAWAN sebanyak kurang lebih Rp. 20.000.000, dia memulai usahanya. Dengan banyak pegawai 20 orang dan omset penjualan mencapai Rp. 15.000.000 per bulan pada tahun 1990.
Selama usahanya berdiri terjadi kamajuan dan kemunduran, dan omset penjualan yang diperoleh berkisar 40 – 85 juta tergantung pemasarannya. Pemasaran perusahaan ini hanya dalam lingkup JABOTABEK.
Jenis-jenis barang yang dijual pada perusahaan ini adalah :
1. Bahan untuk pakaian
2. Untuk tas
3. berbagai jenis kerajinan tangan
Dengan berjalannya waktu selama usahanya berdiri Bapak M. Hermawan memperoleh berbagai keuntungan dan tidak sering pula mengalami kerugian yang disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya :
1. Bahan yang di gunakan mengalami kerusakan
2. Mesinnya mengalami kendala , sehingga memperlambat dalam proses poduksinya
Aset perusahaan yang dimiliki saat ini adalah :
1. Gudang
2. Tempat untuk pengrajin
3. 3 mesin, yaitu : a. 10 jenis mesin pemotong kain batik
b. 6 jenis mesin jait
c. kompresor dan inventaris kantor
Pelanggan pada perusahaan ini yaitu :
1. Konsumen Langsung
2. Toko => bahan 10 votlite
3. Pengrajin kain batik => bahan
4. Pabrik => 2500 pice/bulan (PT. SABANG dan PT. TEKSTIL)
BAB III
PENUTUP
PT.JAYA MAKMUR yang didirikan pada tahun 1990 ini bergerak dalam bidang pengrajin batik. mengutamakan mutu dan kualitas bahan-bahan yang baik yang akan dikirimkan ke para konsumennya.
Minggu, 26 Desember 2010
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI INDONESIA
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:
Sumberdaya manusia
Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan [5], terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya “penyisihan gaji”, “penggalangan dana” ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam bekerja untuk masyarakat.
Manajemen risiko
Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Kejadian-kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang “mengerjakan sesuatu dengan benar”, baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan–yang semuanya merupakan komponen CSR–pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.[6].
Membedakan merek
Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.[7]. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa mendatangkan keuntungan terhadap merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan cause related marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu–biasanya yang terkait dengan produknya–yang bisa disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu. Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih langsung. Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang. Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan mendapati produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan yang peduli pada isu tertentu.
Ijin usaha
Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu ‘kebenaran” secara sukarela maka mereka akan dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan. (sumber : wikipedia)
CSR sebagai suatu, “Komitmen perusahaan yang berkelanjutan untuk selalu bertindak etis dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi sembari meningkatkan kualitas hidup para karyawan dan keluarganya, komunitas lokal maupun masyarakat luas.” (Sumber: Jurnal Elcendikia Edisi 7 Vol.III No.1 Juni 2008)
Sumber: http://fajarsulis.wordpress.com/2010/12/22/pelaksanaan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-di-indonesia/
Jumat, 24 Desember 2010
PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA ♥♥
|
|
|
|
|
|
|
Minggu, 31 Oktober 2010
..PERILAKU KONSUMEN..
Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan dengan mempertahankan dan meningkatkan pelanggan.
Menurt Engel,Blackwell, dan Miniard (1995), pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Menurut Hawkins, berarti perilaku konsumen merupakan study tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan, dan menghentikan produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.
Merujuk pada beberapa pengertian tentang konsumen, maka terlihat bahwa memahami perilaku konsumen bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut saling berinteraksi. Perilaku konsumen merupakan proses yang kompleks dan multi dimensional.
Strategi pemasaran yang baik pada hakikatnya didasarkan pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumennya. Perusahaan yang mampu memahami perilaku konsumen akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar karena dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat yang dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dibandingkan pesaing.
B. Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen.
Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen menjadi semakin tinggi. Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat. Untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran.
Manfaat lainnya adalah memungkinkan perusahaan memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggannya,sehingga dapat membantunya untuk memuaskan konsumen.
C. Model Perilaku Konsumen.
Berbagai model perilaku konsumen akan memudahkan bagi pemasar untuk memahami lebih dalam proses pengambilan keputusan konsumen.
D. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut tujuan pembeliannya, konsumen dapat dikelompokkan menjadi Konsumen Akhir yaitu yang terdiri atas individu dan rumah tangga, sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri dari organisasi, pemakai industri, pedagang, dan lembaga non-profit.
Pengambilan keputusan sebagai proses penting untuk dipahami pemasar. Menurut Schiffman dan Kanuk, pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari input, proses, dan output.