ada seorang konsumen yang membeli sebuah produk berupa alat kecantikan. awalnya pegawainya menawarkan dan berusaha membujuk sang konsumen agar membeli produknya tersebut, dan pada akhirnya konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan tersebut dan akhirnya membeli. ketika barang tersebut sudah dibeli dan dipakai oleh konsumen tersebut, ternyata produknya tersebut kurang memuaskan (produk tersebut rusak/cacat). Konsumen tersebutpun akhirnya kembali ketempat barang itu dijual dan kemudian komplain kepada penjualnya. pertamanya penjual itu tidak percaya dan memberi alasan yang berbelit-belit,dengan melalui proses perdebatan yang sangat panjang dan setelah dicoba lagi,ternyata memang benar produk tersebut rusak/cacat. penjual itupun kemudian meminta maaf dan memberi solusi dengan mengganti dengan produk yang sejenis. konsumen itupun setuju dengan solusi yang ditawarkan oleh penjual, dan akhirnya terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli(konsumen) tersebut, dan akhirnya masalah dapat terselesaikan dengan baik.
dalam sudut pandang etika bisnis,menurut saya cara mengambil kesepakatan tersebut baik,karena masalah dapat terselesaikan dengan cepat dan baik, tapi sebagai pembeli, kita juga harus teliti sebelum membeli barang yang kita inginkan agar konflik semacam itu tidak terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar